Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin melantik pejabat pimpinan tinggi pratama dan direksi rumah sakit vertikal Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI di ruang Auditorium Siwabessy, gedung Prof. Sujudi, Jakarta, pada Rabu (31/7/2024). Pelantikan ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari seleksi dan rotasi/mutasi di lingkungan Kementerian Kesehatan.
Dalam pidatonya, Menkes Budi menekankan pentingnya fokus pada program-program utama transformasi kesehatan. Salah satu program yang dipilihnya untuk dimonitor secara personal hingga selesai adalah pengembangan laboratorium kesehatan masyarakat atau public health lab.
Public health lab akan berfungsi untuk mendukung layanan laboratorium penyakit menular dan melakukan surveilans untuk deteksi dini penyakit. Menkes Budi juga menyebut bahwa jaringan public health lab telah disusun dengan bantuan CDC dan akan dilakukan di 10.000 puskesmas serta 514 kabupaten/kota.
Menkes Budi juga menegaskan perlunya alat deteksi dini yang dilengkapi mulai tahun ini. Pejabat eselon II yang baru dilantik diharapkan memberikan perhatian terhadap layanan deteksi dini untuk mendukung skrining penyakit secara cepat dan tepat.
Menkes Budi juga memberikan pesan kepada direksi rumah sakit yang baru dilantik untuk memberikan layanan berkualitas baik dari segi operasional, pelayanan pasien, kemampuan riset, dan kemampuan pendidikan. Rumah sakit vertikal diharapkan dapat menjadi rumah sakit pengampu di wilayahnya dan memberikan subsidi pasien BPJS yang tidak mampu.
Menkes Budi berharap agar pejabat yang dilantik dapat bekerja lebih keras untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dengan efektif. Pelantikan melibatkan 8 Eselon II dan 26 Direksi Rumah Sakit Vertikal untuk memimpin berbagai unit dan layanan kesehatan di berbagai daerah.