Menteri Sosial, Saifullah Yusuf, menegaskan bahwa sekolah rakyat adalah langkah untuk memutus mata rantai kemiskinan melalui pendidikan gratis yang berkualitas dan berkelanjutan bagi masyarakat dari keluarga miskin. Presiden Prabowo mencetuskan gagasan ini sebagai upaya untuk memberikan kehormatan kepada keluarga miskin dan membantu wong cilik menuju Indonesia Emas tahun 2045. Kondisi Indonesia 100 tahun merdeka akan sangat bergantung pada kemajuan wong cilik atau masyarakat dari keluarga miskin.
Sekolah rakyat yang disampaikan oleh Gus Ipul adalah sekolah gratis yang diperuntukkan bagi peserta didik dari keluarga miskin ekstrem dan miskin. Konsep asrama akan diterapkan mulai dari jenjang sekolah dasar sampai sekolah menengah atas. Semua biaya akan ditanggung oleh pemerintah, dengan kurikulum unggulan yang disesuaikan dengan kondisi di masing-masing daerah.
Penerimaan peserta didik di sekolah rakyat akan didasarkan pada Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) untuk memastikan pendaftar berasal dari keluarga miskin ekstrem atau miskin. Kementerian Sosial terus mematangkan rencana penyelenggaraan sekolah rakyat yang dijadwalkan dimulai pada tahun ajaran 2025-2026. Selain itu, sumber daya manusia pengajar dan kurikulum masih dalam tahap penyusunan oleh Kementerian Pendidikan.