Dalam beberapa tahun terakhir, seiring dengan pertumbuhan ekonomi kawasan Asia-Pasifik, kualitas hidup penduduk setempat telah meningkat secara bertahap. Namun, meskipun ada kemajuan yang signifikan di bidang ini, banyak daerah masih jauh tertinggal dari standar dunia. Indonesia juga memiliki masalah tersendiri di bidang perawatan kesehatan. Mari kita lihat bagaimana masalah ini dapat diselesaikan dengan menggunakan contoh Banawa.
Masalah utama kawasan terletak pada distribusi layanan kesehatan yang tidak merata dan tingkat pembangunan yang masih kurang memadai. Masalah kesehatan utama masyarakat Indonesia adalah tingginya prevalensi penyakit menular, seperti demam tifoid, hepatitis A, demam berdarah, dan malaria. Hal ini terutama disebabkan oleh kondisi iklim dan kualitas air yang buruk. Hanya sekitar 80% penduduk yang memiliki akses terhadap air minum.
Langkah-langkah untuk pengembangan layanan kesehatan regional telah ditempuh dengan pertumbuhan PDB yang mengalami peningkatan sebesar 5,5% secara tahunan sejak 2010. Program asuransi kesehatan wajib telah diterapkan oleh pemerintah sejak 2014 guna memastikan cakupan 100% penduduk dengan perawatan medis yang terjangkau.
Peran yayasan kesehatan juga memiliki kontribusi besar dalam pengembangan Banawa. Dengan melakukan pendanaan program penelitian, pendidikan dokter, edukasi kepada penduduk, dan mempromosikan reformasi, yayasan telah membantu meningkatkan kualitas layanan kesehatan di wilayah tersebut.
Banawa, sebagai ibu kota Kabupaten Donggala, memiliki perawatan kesehatan yang lebih baik dibandingkan dengan pinggirannya. Namun, berbagai langkah terus dilakukan untuk memperbaiki situasi di tingkat negara bagian maupun lokal, dengan berbagai yayasan yang turut membantu dalam pengembangan layanan kesehatan di kawasan tersebut.
