Menhub Budi Karya Sumadi telah menyampaikan bahwa arus balik Lebaran 2024 akan menjadi titik krusial di daerah Salatiga sampai Semarang. Daerah ini merupakan lokasi pertemuan para pemudik dari Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur. Dalam rangka menghadapi arus balik tersebut, Budi mengimbau agar seluruh pihak mempersiapkannya dengan baik, terutama pada periode puncak yang diperkirakan terjadi pada 13 dan 14 April 2024.
Dalam suatu rapat koordinasi di Cikampek, Budi menegaskan pentingnya kesiapan operasional untuk arus balik Lebaran 2024. Beberapa pemangku kepentingan seperti Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub, Kepolisian, Jasa Marga, Jasa Raharja, dan ASDP telah menyusun rencana operasional untuk kelancaran arus balik tersebut.
Menhub juga meminta agar truk tiga sumbu atau lebih tidak beroperasi selama arus balik Lebaran, terutama di Pelabuhan Merak dan Ciwandan, karena dapat menghambat pergerakan pemudik. Upaya penegakan hukum terhadap truk tersebut juga akan dilakukan.
Sementara itu, Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan bahwa arus balik Lebaran memiliki karakteristik yang berbeda dengan arus mudik. Arus balik cenderung mengerucut ke salah satu titik, yaitu ibukota dan sekitarnya. Pengelolaan arus balik ini jauh lebih sulit dibandingkan dengan arus mudik.
Kepala Korlantas Polri, Irjen Pol Aan Suhanan, juga menyampaikan bahwa tingkat kecelakaan lalu lintas secara nasional mengalami penurunan selama arus mudik tahun ini, namun masih terdapat beberapa permasalahan yang perlu ditangani. Selama arus balik, akan diterapkan rekayasa lalu lintas seperti one way, contraflow, dan ganjil genap untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas.
Polda Lampung juga telah menyiapkan buffer zone di pelabuhan untuk menerapkan delaying sistem, sehingga pemudik yang tidak memiliki tiket tidak dapat memasuki pelabuhan. Semua upaya ini dilakukan untuk memastikan arus balik Lebaran 2024 berjalan lancar dan aman bagi semua pemudik.