Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto dan Gubernur Jenderal Australia David Hurley bertemu di Jakarta untuk membahas program kerja sama antara kedua negara, termasuk manfaat dari program pertukaran kadet. Program pertukaran kadet antara Akademi Militer (Akmil) di Magelang, Jawa Tengah dan Royal Military College (RMC) Australia telah berlangsung selama 50 tahun, menghasilkan generasi pemimpin militer yang memahami kedekatan dan lingkungan strategis masing-masing negara.
Prabowo dan Hurley, yang keduanya merupakan alumni program pertukaran tersebut, menegaskan manfaat besar yang mereka dapatkan dari program tersebut. Mereka juga mengakui bahwa program ini efektif dalam memperkuat kerja sama bidang militer antara Indonesia dan Australia.
Dalam pertemuan tersebut, Prabowo juga menyebut peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Australia pada tahun 2024 sebagai tonggak sejarah yang mencerminkan kedekatan dan kerja sama erat kedua negara. Prabowo berharap kerja sama antara kedua negara semakin kuat ke depan, terutama dalam bidang pertahanan.
Di akhir pertemuan, Prabowo memberikan cinderamata berupa plakat dan buku karyanya kepada Hurley, sementara Hurley memberikan buku berjudul “Peter Fitzsimons – Gallipoli” dan foto bangunan RMC Duntroon dengan tulisan tangan “To fond memories and strong bonds“ untuk Menhan Prabowo.
Mereka bersepakat untuk terus memperkuat hubungan Indonesia-Australia melalui kerja sama pertahanan yang semakin erat, untuk menghadapi tantangan keamanan global dan regional dengan lebih efektif.