Pemberian makanan pendamping ASI kepada bayi perlu dilakukan dengan prinsip responsive feeding. Orang tua harus memahami kapan bayi lapar dan kenyang. Saat bayi terlalu terdistraksi, ia mungkin tidak akan menyadari rasa kenyangnya sehingga bisa makan berlebihan.
Ketika bayi memasuki fase makanan pendamping ASI (MPASI), ada banyak hal yang perlu diperhatikan oleh orang tua. Salah satunya adalah penggunaan metode responsive feeding, yang direkomendasikan oleh WHO. Metode ini melibatkan memperhatikan aspek what, when, where, why, who, how saat memberikan makanan kepada bayi.
Dalam metode responsive feeding, orang tua harus memperhatikan bagaimana bayi merespons makanan. Tidak ada paksaan dalam memberikan makanan kepada bayi, dengan memperhatikan isyarat lapar dan kenyang yang ditunjukkan oleh bayi. Hal ini akan membantu bayi makan sesuai dengan kebutuhan fisiologisnya dan mencegah over feeding yang dapat menyebabkan obesitas.
Pola makan yang terlatih melalui responsive feeding akan membantu pertumbuhan dan perkembangan bayi menjadi baik dan sehat. Orang tua juga perlu menghindari memberikan makanan secara paksa kepada bayi, karena hal tersebut bisa menimbulkan trauma pada bayi dan berdampak negatif pada tumbuh kembangnya.
Dalam menyuapi bayi, orang tua disarankan untuk melakukannya dengan penuh kesabaran dan bahagia. Memaksakan bayi untuk makan bisa menyebabkan pengalaman yang tidak menyenangkan bagi bayi. Alternatif variasi menu, rasa, tekstur, dan peralatan yang digunakan juga dapat mempengaruhi proses responsive feeding.
Distraksi saat makan juga perlu dihindari, karena hal tersebut bisa membuat bayi tidak sadar akan rasa kenyangnya dan makan berlebihan. Mengetahui isyarat lapar dan kenyang bayi juga penting agar orang tua dapat merespons dengan tepat. Selain itu, memperhatikan komponen bahan makanan yang digunakan juga perlu diperhatikan, terutama dalam memenuhi asupan zat besi yang penting untuk pertumbuhan bayi.
Dengan penerapan metode responsive feeding yang baik, kebutuhan gizi bayi dapat terpenuhi sehingga kesehatan dan pertumbuhan bayi tetap terjaga. Variasi menu dan kebersihan peralatan juga penting untuk mendukung proses pemberian makanan kepada bayi.
