Telur adalah salah satu makanan yang sering diidentikkan dengan kolesterol tinggi. Namun, sebenarnya telur mengandung banyak nutrisi penting seperti selenium, fosfor, kolin, kalsium, zinc, serta berbagai vitamin seperti A, B2, B5, B6, B12, D, E, dan K.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi satu hingga dua butir telur per hari masih aman bagi orang dewasa sehat dengan kadar kolesterol normal dan tanpa faktor risiko penyakit jantung yang signifikan. Sebagian besar kesalahpahaman seputar telur mungkin berasal dari fakta bahwa kuning telur mengandung kolesterol. Namun, asam lemak jenuh memiliki efek lebih besar pada kadar kolesterol darah, sementara efek kuning telur terhadap kolesterol tinggi sangat minim.
Meskipun demikian, tinjauan menyeluruh dari penelitian yang ada menunjukkan bahwa bukti efek telur pada kolesterol darah tidak konsisten, sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut dalam hal ini. Menurut penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan di Harvard Medical School, konsumsi satu butir telur sehari cenderung aman bagi kebanyakan orang. Studi ini melibatkan ratusan ribu orang selama beberapa dekade dan tidak menemukan peningkatan risiko serangan jantung, stroke, atau penyakit kardiovaskular lainnya pada orang yang mengonsumsi satu butir telur per hari.
Untuk mengurangi jumlah kolesterol dalam telur, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, seperti memasak telur dengan cara direbus, menggunakan jenis minyak yang baik, dan tidak memasak telur terlalu matang. Memasak telur dengan cara direbus dianggap lebih baik daripada digoreng, karena tidak menambah jumlah lemak di dalam telur. Selain itu, memilih jenis minyak yang baik seperti minyak zaitun, minyak alpukat, atau lemak bebas kolesterol juga dapat membantu mengurangi risiko kolesterol tinggi saat mengonsumsi telur.