Wibu sering terlibat dalam khayalan yang melampaui batas karena mereka mencari pelarian dari kenyataan yang mungkin kurang memuaskan bagi mereka. Dalam grup dan forum media sosial yang didominasi oleh komunitas wibu dan otaku, para penggemar anime berkumpul untuk berbagi meme dan obsesi terhadap karakter favorit mereka. Namun, di tengah-tengah postingan lucu dan menggemaskan, terdapat fenomena yang menarik perhatian, yaitu “halu”.
Halu sendiri merupakan singkatan dari halusinasi, di mana seseorang merasa seolah-olah bisa melihat dan merasakan sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Dalam komunitas wibu, halu seringkali termanifestasi dalam khayalan yang melampaui batas, di mana para penggemar memposting meme-meme yang menggambarkan interaksi romantis dengan karakter waifu atau husbu mereka.
Ada beberapa alasan mengapa fenomena halu begitu umum di kalangan wibu. Pertama, para wibu mencari kebahagiaan dan kenyamanan dalam menghayal tentang karakter impiannya untuk melarikan diri dari kenyataan yang kurang memuaskan bagi mereka. Kedua, keterikatan pada karakter 2D membuat para wibu merasa lebih terhubung dengan karakter fiksi daripada dengan orang-orang di kehidupan nyata. Hal ini bisa disebabkan oleh kesepian atau ketidakpuasan dengan kehidupan sosial mereka.
Selain itu, perbedaan pemikiran membuat para wibu melihat dunia anime sebagai sumber inspirasi dan ketenangan yang tidak mereka temukan di dunia nyata. Mereka juga bisa menggunakan dunia imajinasi sebagai pelarian dari masalah dan kesulitan dalam kehidupan sehari-hari. Tak jarang pula, beberapa wibu terpengaruh oleh tren atau ingin mendapatkan perhatian dengan mengikuti gaya hidup dalam komunitas mereka.
Meskipun bagi sebagian orang fenomena halu terdengar aneh, bagi para wibu itu adalah cara untuk merasakan kebahagiaan dan kedekatan dengan karakter-karakter yang mereka cintai. Meskipun hanya bermain-main dalam dunia imajinasi, hal itu memiliki makna yang mendalam dan penting dalam kehidupan mereka.