31.8 C
Jakarta
Saturday, February 15, 2025

Mengapa Orang China Dulu Punya Rambut Setengah Botak & Kepang

Gaya rambut unik pria di China pada masa lalu, dengan setengah botak licin dan setengah dikepang panjang, seringkali menjadi bahan tertawaan saat ini. Model rambut tersebut, yang disebut Bianzin atau Toucang, berasal dari era Dinasti Qing pada tahun 1644. Pada masa itu, penguasa Dinasti Qing memberlakukan reformasi besar-besaran setelah terjadi pemberontakan suku Manchu. Salah satu kebijakan yang diterapkan adalah wajib mencukur rambut dengan model seragam, yaitu setengah botak licin dan setengah kepang panjang. Namun, para pria suku Han menolak aturan tersebut karena menganggap rambut sebagai kehormatan yang tidak boleh dipotong.

Dalam keberatan mereka, kekaisaran memberikan dua pilihan: cukur rambut atau kepala dipenggal. Hal ini menyebabkan para pria suku Han akhirnya mengikuti aturan dan mengubah model rambut menjadi setengah botak licin dan setengah kepang. Meski tidak semua pria di China menerima kebijakan ini dan ada yang melawan, namun aturan tersebut akhirnya ditegakkan dan menjadi model rambut seragam untuk seluruh pria di China selama ratusan tahun.

Efek dari kebijakan tersebut terasa hingga ke berbagai wilayah dunia, termasuk di Batavia (kini Jakarta) pada abad ke-17. Banyak warga Tionghoa di Batavia yang memiliki model rambut yang sama, dipengaruhi oleh kebijakan di China. Baru pada tahun 1911, kebijakan ini berakhir seiring dengan reformasi besar-besaran di China. Kini, gaya rambut tersebut menjadi bagian dari sejarah dan warisan budaya yang menarik untuk diungkap.

berita terkait

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

Berita Terbaru