Mengonsumsi kopi telah menjadi gaya hidup yang populer saat ini. Banyak orang lebih memilih minum kopi hangat atau panas pada pagi hari. Namun, sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa minum kopi panas terlalu sering dapat meningkatkan risiko kanker.
Dilansir dari CNBC Indonesia (28/3), sebuah studi yang dipublikasikan dalam Clinical Nutrition menemukan bahwa minum kopi panas secara berlebihan dapat meningkatkan risiko kanker esofagus atau kerongkongan. Para peneliti dari Cambridge University dan Karolinska Institute di Swedia menganalisis lebih dari 580 ribu orang di Inggris dan Finlandia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mereka yang sering minum kopi memiliki risiko 2,8 kali lipat lebih tinggi untuk terkena kanker esofagus.
Selain itu, risiko kanker juga tergantung pada suhu kopi yang dikonsumsi. Mereka yang minum kopi sangat panas memiliki risiko 4,1 kali lipat lebih tinggi, sementara mereka yang minum kopi panas memiliki risiko 5,5 kali lipat. Di sisi lain, orang yang minum kopi hangat memiliki risiko lebih rendah sebesar 2,7 kali lipat.
Studi ini menyimpulkan bahwa minuman panas dapat merusak kerongkongan dan memicu kanker esofagus. Meskipun tidak ada hubungan langsung antara kopi dan jenis kanker lain yang umum, para ahli mengatakan bahwa minuman panas dapat menjadi pemicu terjadinya kanker.
Dr. Stephen Burgess, salah satu penulis studi, menyarankan untuk mengurangi konsumsi kopi dengan suhu yang terlalu panas. Ia menekankan pentingnya untuk memperhatikan tanda-tanda kerusakan pada tenggorokan dan menghindari kopi panas yang dapat menjadi penyebab kanker.
Kanker esofagus sendiri termasuk jenis kanker yang relatif langka. Gejala yang mudah dikenali antara lain adalah maag, batuk kronis, dan kesulitan menelan. Studi ini menegaskan pentingnya kesadaran akan risiko kesehatan yang dapat ditimbulkan oleh kebiasaan minum kopi panas secara berlebihan.