Masjid Syekh Maulana Malik Ibrahim, Masjid Tertua di Gresik
Kabupaten Gresik dikenal sebagai daerah kota santri dengan banyak masjid dan pondok pesantren. Salah satu masjid yang masih berdiri kokoh hingga saat ini adalah Masjid Syekh Maulana Malik Ibrahim. Masjid berlokasi di Dusun Pesucian, Desa Leran, Kecamatan Manyar, Gresik ini memiliki sejarah panjang sejak zaman Sunan Syekh Maulana Malik Ibrahim sebagai seorang wali penyebar agama islam di pesisir utara Pulau Jawa.
Mesjid Syekh Maulana Malik Ibrahim kabarnya tertua di Pulau Jawa walaupun telah mengalami berbagai renovasi. Beberapa bagian bangunan aslinya masih dilestarikan, seperti bekas langgar kecil di dalam masjid. Kolam berukuran 3×3 meter dengan kedalaman 2,5 meter juga disimpan di dalam area masjid untuk berwudhu.
Pendirian masjid ini pada awal abad 14 atau akhir abad 13 oleh Syekh Maulana Malik Ibrahim ketika pertama kali datang di Gresik bersama para santri dan pengawal. Dikisahkan bahwa saat itu mereka bersandar di Pelabuhan Leran Manyar, yang dulu terdapat pelabuhan kecil di sebelah masjid. Selain itu, terdapat kolam air wudhu yang dinamakan Pesucinan, diambil dari kata ‘Cinan’ yang merupakan tempat berwudhu sebelum sholat untuk santri.
Masjid Syekh Maulana Malik Ibrahim mengandung banyak peninggalan bersejarah, seperti bedug berdiameter 1 meter dan mimbar untuk berceramah. Keberadaan masjid ini telah diteliti oleh tim arkeologi dan purbakala untuk menjaga benda-benda sejarah yang ada di dalamnya. Setiap Bulan Ramadan, masjid ini ramai oleh remaja yang bergantian melakukan tadarus Al Qur’an setelah sholat taraweh.
Lokasi masjid ini tidak jauh dari pusat Kota Gresik dan pengunjung dapat mengaksesnya melalui Jalan Raya Manyar Gresik (Daendels) menuju tikungan Leran Manyar. Dari situ, cukup mengikuti jalan sejauh 2,5 kilometer hingga menemukan gapura besar dengan tulisan “Situs Masjid Syekh Maulana Malik Ibrahim”. Masjid ini masih terawat dengan baik dan menjadi salah satu tempat bersejarah yang berharga di Gresik.