Malaria masih menjadi masalah kesehatan yang serius di Indonesia. Menurut Plh. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kementerian Kesehatan, dr. Hellen Dewi Prameswari, Indonesia merupakan negara dengan kasus malaria terbanyak kedua di Asia setelah India. Pada tahun 2021, Indonesia mencatat estimasi 811.636 kasus positif malaria.
Meskipun upaya telah dilakukan untuk menangani malaria di Indonesia, target nasional Positivity Rate (PR) malaria masih belum tercapai. Pada tahun 2023, capaian nasional masih sebesar 12,08%. Oleh karena itu, diperlukan peningkatan penemuan kasus, baik aktif maupun pasif, di daerah endemis maupun di daerah bebas malaria yang berisiko.
Upaya pengendalian vektor dan penatalaksanaan kasus malaria yang tepat juga dapat membantu mengendalikan penyebaran penyakit ini. Kementerian Kesehatan telah melakukan berbagai inovasi, seperti Mass Drug Administration (MDA) dan Intermittent Preventive Treatment (IPT) in pregnancy, untuk mempercepat eliminasi malaria.
Di Kabupaten Penajam Paser Utara, kegiatan Targeted Drug Administration (TDA) telah berhasil menurunkan kasus malaria. Dinas Kesehatan setempat berupaya mencapai target Slide Positif Rate (SPR) di bawah 5% pada tahun 2024.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai program-program pencegahan dan pengendalian malaria, dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes 1500-567 atau melalui email [email protected].