Marc Marquez mengaku masih mengalami kesulitan dalam mengendalikan Desmosedici GP23. Pembalap yang dikenal sebagai The Baby Aliens ini menghadapi sejumlah tantangan selama sesi tes pramusim di Sirkuit Sepang, Malaysia.
Pada hari pertama tes, Marquez mengalami kendala teknis yang membuatnya harus memarkirkan motornya lebih cepat dari yang diinginkan. Dia kemudian memaksakan diri untuk melakukan lebih banyak putaran pada hari kedua.
Di hari terakhir tes, Marquez bersama tim Ducati akhirnya memperlihatkan sejumlah hasil positif. Namun, hal itu membuatnya menjadi lebih lelah karena harus menyelesaikan jumlah putaran yang lebih banyak dibandingkan dengan pembalap lainnya.
Meskipun begitu, Marquez harus puas dengan posisi ke-6 yang ia raih di akhir sesi uji coba, tertinggal 0,588 detik dari pembalap tercepat, Francesco Bagnaia, yang mencatatkan waktu 1 menit 56,682 detik.
“Saya sudah mencapai batas. Oleh sebab itu, saya mengambil istirahat lebih lama pada tengah hari,” ungkap Marquez dalam wawancara dengan Crash.
Marquez menyadari bahwa dirinya masih berjuang untuk mencapai level pembalap papan atas dan terus bekerja keras agar tidak menyesal di masa depan. Ia juga mengakui bahwa masih terlalu kaku dalam mengendarai motor, tidak seperti rekan-rekannya seperti Enea Bastianini atau Jorge Martin.
Pembalap asal Spanyol ini juga menjelaskan perbedaan antara motor Honda musim lalu dengan Desmosedici GP23. Menurutnya, dengan motor barunya, ia merasa lebih lambat dan butuh waktu lebih lama untuk mencatatkan waktu terbaik.
Marquez menyimpulkan bahwa dia perlu memahami cara yang tepat untuk keluar dari tikungan guna mencatatkan waktu putaran yang lebih baik. Selain itu, dia juga perlu memahami bagaimana cara agar bisa melaju lebih cepat untuk meraih hasil terbaik.
