Puasa di bulan Ramadan memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, seperti regenerasi sel, merawat usus, dan meredakan penyakit asam lambung.
Bulan Ramadan menjadi saat yang tepat bagi umat Islam untuk berpuasa dengan menahan haus dan lapar selama sekitar 13 jam di negara-negara dengan iklim seperti Indonesia. Tidak hanya sebagai ibadah, puasa Ramadan juga membantu mengatur pola makan yang berdampak positif pada kesehatan.
Sejumlah penelitian telah menyoroti manfaat kesehatan dari puasa Ramadan, terutama perubahan pada komponen seluler darah. Sebuah penelitian yang dipublikasikan di jurnal Frontiers in Nutrition menunjukkan bahwa puasa Ramadan dapat meningkatkan asupan serat makanan dan mengubah pola makan dengan peningkatan konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan kering.
Beberapa manfaat utama puasa Ramadan termasuk:
Regenerasi Sel: Puasa dapat memicu mekanisme autofagi, yang membantu dalam memperlambat proses penuaan dan memperbarui sel-sel tubuh. Penelitian juga menunjukkan hubungan antara puasa dan kontrol gula darah, peradangan, penurunan berat badan, dan kesehatan otak.
Meredakan GERD: Puasa dapat membantu meredakan gejala penyakit asam lambung atau GERD dengan melatih regulasi asam lambung. Penelitian menunjukkan bahwa keluhan GERD menjadi lebih ringan pada pasien yang berpuasa Ramadan.
Merawat Usus: Puasa Ramadan juga memiliki dampak positif pada pertumbuhan mikrobioma usus dan modifikasi kadar hormon usus. Mikrobioma usus berperan penting dalam penyerapan nutrisi, metabolisme, dan perlindungan usus.
Dengan demikian, puasa Ramadan tidak hanya membawa manfaat spiritual, tetapi juga memiliki dampak positif pada kesehatan fisik seseorang.