Umat Islam memasuki hari-hari terakhir bulan Ramadhan yang merupakan waktu yang sangat istimewa. Salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan pada waktu ini adalah i’tikaf, yaitu berdiam diri di dalam masjid. I’tikaf memiliki banyak keutamaan, terutama sebagai sarana untuk meraih malam Lailatul Qadar yang lebih baik daripada seribu bulan.
I’tikaf dilakukan dengan berhenti atau diam di dalam masjid dengan niat semata untuk beribadah kepada Allah SWT. Meskipun bisa dilakukan kapan saja dan hukumnya sunnah bagi seluruh umat Islam, i’tikaf lebih utama dilakukan pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, seperti yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW.
Keutamaan ibadah i’tikaf antara lain mendekatkan diri kepada Allah SWT, menambah pahala, menghindarkan diri dari maksiat, melakukan introspeksi diri, dan dijanjikan untuk dijauhkan dari neraka Jahanam. Dengan fokus beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT, i’tikaf merupakan kesempatan yang sangat berharga bagi umat Muslim untuk meraih keutamaan ibadah dan menjaga diri dari kemaksiatan.
Semoga dengan melakukan i’tikaf dengan sungguh-sungguh, umat Muslim dapat meraih berkah dan ampunan dari Allah SWT. Perlu diingat bahwa i’tikaf bisa menjadi wajib apabila dinazarkan, namun perlu diperhatikan agar tidak melanggar aturan-aturan yang berlaku dalam menjalankan ibadah i’tikaf.