Ponorogo (beritajatim.com) – Sejak 46 tahun yang lalu, prasasti yang terletak di taman wisata Bukit Soeharto di Desa/Kecamatan Badegan Ponorogo telah berdiri tegak. Prasasti ini didirikan pada tanggal 3 Maret 1978 untuk memperingati kunjungan Presiden ke-2 Republik Indonesia H.M. Soeharto ke lokasi tersebut dalam rangka program penghijauan.
Prasasti berwarna putih dengan ukuran sekitar 1 kali 2 meter tersebut masih kokoh berdiri hingga saat ini. Di prasasti itu terdapat tanda tangan H.M. Soeharto, yang dikenal dengan julukan “The Smiling General”. Selain tanda tangan sang presiden, prasasti tersebut juga dilengkapi dengan tulisan yang mirip dengan aksara Jawa.
Tulisan tersebut berbunyi, ‘Tata Wono Waluyo Ngesti Hayu Muka Bumi’. Pesan dari kata-kata tersebut sangat dalam, yaitu tentang pentingnya menjaga hutan dan lingkungan dengan baik untuk menyelamatkan bumi dan isinya.
Panca Putra Maju Sihite, Administratur Perhutani di KPH Madiun, menjelaskan bahwa taman wisata Bukit Soeharto di Kecamatan Badegan Ponorogo merupakan milik Perhutani. Dengan bermitra dengan kelompok masyarakat, lahan Perhutani tersebut telah diubah menjadi taman wisata yang menjadi salah satu objek wisata unggulan di Ponorogo.
Panca menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara ekologi dan sosial dalam pengelolaan hutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dia berharap bahwa taman Bukit Soeharto tidak hanya menjadi tempat wisata alam, tetapi juga menjadi tempat wisata sejarah dan edukasi untuk menghormati jasa Presiden Indonesia yang memiliki gelar Jenderal Besar.
Patung Presiden Soeharto juga didirikan di Bukit Soeharto sebagai penghargaan dan pengingat akan jasanya. Patung setinggi 2,5 meter tersebut diresmikan oleh Titiek Soeharto pada tanggal 8 Juni, hari ulang tahun sang Presiden. Titiek Soeharto menegaskan bahwa pendirian patung tersebut merupakan bentuk penghormatan kepada ayahnya dan harapannya agar taman Bukit Soeharto bisa menjadi daya tarik utama di Ponorogo dan mendukung perkembangan UMKM di sekitarnya.
Semoga semangat untuk menjaga lingkungan dan meneruskan jasa-jasa Presiden Soeharto dapat terus dikenang dan diaplikasikan oleh generasi muda ke depan.