Perusahaan matchmaking profesional, Lunch Actually, melaporkan bahwa popularitas penggunaan aplikasi kencan (dating apps) mulai menurun secara signifikan pada tahun 2024. Hanya sekitar 15% masyarakat yang masih rutin menggunakan dating apps, menurun dari tahun sebelumnya.
Menurut laporan Lunch Actually Annual Singles Dating Survey 2024, budaya swipe pada aplikasi kencan mulai tidak diminati oleh masyarakat. Hanya 12% single yang menggunakan aplikasi kencan setiap hari, sementara 42% single tidak menggunakan dating apps sama sekali. Selain itu, sebagian besar single yang menggunakan dating apps mengaku kesulitan untuk bertemu dengan pasangan yang sesuai.
Berdasarkan survei tersebut, 72% single di Indonesia mulai menyadari pentingnya komunikasi dan hubungan emosional dalam mempertahankan hubungan jangka panjang. Referensi untuk menemukan pasangan ideal juga mulai berubah, dengan lebih banyak fokus pada aspek non-fisik seperti komunikasi dan emosi.
CEO dan Co-Founder Lunch Actually Group, Violet Lim, menyebutkan beberapa faktor yang membuat masyarakat Indonesia mulai lelah menggunakan dating apps, seperti kesulitan memilih, malas untuk berkencan, dan masalah privasi. Banyak orang juga mulai kehilangan minat dalam kencan karena terlalu banyak pilihan dan pembicaraan dengan banyak orang secara bersamaan.
Menurut laporan, sebanyak 73% pengguna dating apps pernah mengalami penipuan, yang membuat mereka sulit mempercayai orang baru dalam hubungan romantis. Faktor privasi data dan keamanan juga menjadi perhatian, membuat sebagian besar orang beralih ke metode konvensional untuk bertemu pasangan potensial.
Survei Lunch Actually Annual Singles Dating Survey 2024 melibatkan 2030 single dari beberapa negara Asia, termasuk Indonesia. Responden mayoritas laki-laki, dengan usia antara 25 hingga 35 tahun.