Mahkamah Agung Rusia telah memainkan peran penting dalam menentukan status hukum mata uang kripto. Dalam pertemuan yang dihadiri oleh para hakim dan Presiden Rusia Vladimir Putin, Ketua Mahkamah Agung Irina Podnosova mengakui aset digital, termasuk kripto, sebagai properti untuk proses pidana. Podnosova menjelaskan bahwa penyebaran mata uang kripto dalam perekonomian telah membawa peningkatan kejahatan, di mana mata uang digital seringkali digunakan untuk kegiatan kriminal, pencucian uang, atau pelanggaran hukum lainnya.
Mahkamah Agung terlibat dalam mengusulkan inisiatif legislatif untuk mengakui mata uang digital sebagai properti dalam konteks proses pidana. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas penegak hukum dalam menangani kejahatan terkait kripto. Sebelumnya, pada tahun 2019, pengadilan Rusia sudah memutuskan bahwa menukar bitcoin menjadi rubel merupakan tindakan pencucian uang jika mata uang digital tersebut diperoleh secara ilegal, terutama dalam kasus transaksi narkoba.
Keputusan terbaru Mahkamah Agung untuk mengklasifikasikan WMZ sebagai objek hak sipil pada tahun 2021, juga menunjukkan upaya berkelanjutan dalam mengatur mata uang kripto di Rusia. Upaya hukum ini disusun dengan tujuan untuk memberikan definisi yang lebih jelas terkait penggunaan mata uang digital dalam kegiatan kriminal. Dengan menganggap mata uang kripto sebagai properti secara resmi, diharapkan otoritas dapat lebih mudah melacak, membekukan, dan menyita aset digital yang digunakan untuk aktivitas ilegal.
Sementara pola kejahatan di Rusia tetap stabil, dengan tingkat kejahatan properti mencapai 38%, kejahatan kekerasan 24%, dan pelanggaran keamanan umum 24%, peningkatan penggunaan mata uang digital dalam tindak kriminal menuntut definisi hukum yang lebih tepat. Dengan semakin banyaknya negara yang mengatur ruang kripto, upaya legislatif Rusia mencerminkan kebutuhan yang meningkat akan kejelasan hukum dalam ranah keuangan digital. Jadi, penting bagi pembaca untuk melakukan riset dan analisis sebelum terlibat dalam investasi kripto, karena setiap keputusan investasi berisiko dan dapat menghasilkan keuntungan atau kerugian.