26.7 C
Jakarta
Thursday, November 7, 2024

Letnan Jenderal TNI Purnawirawan Johannes Suryo Prabowo

Penulis asli artikel ini adalah Prabowo Subianto [diambil dari Buku: Catatan Kepemimpinan Militer dari Pengalaman Bab I]

Saya mengenal Suryo Prabowo sejak saya masih seorang kadet. Dia lulusan Akademi Angkatan Bersenjata (AKABRI) tahun 1976, sehingga dia dua tahun di bawah saya. Dia adalah penerima penghargaan Adhi Makayasa tahun 1976 yang diberikan kepada kadet terbaik oleh Akademi. Dia sangat cerdas. Dia juga militan dan patriotik. Mungkin karena ayahnya juga bagian dari Generasi ’45, seorang Kolonel di Angkatan Darat.

Mungkin karena dia sangat cerdas, atasan-atasannya sering tidak terlalu menyukainya. Mungkin dia terlalu dinamis atau terlalu kreatif sehingga atasannya sering tidak benar-benar memahaminya.

Sejak dia menjadi letnan, kapten, kemudian mayor, saya melihat bahwa dia selalu berada di lapangan operasi. Bahkan ketika dia menjadi Brigadir Jenderal, sebagai Wakil Gubernur di Timor Timur (sekarang Timor Leste), sebagai Wakil Komandan Komando Resort Militer Timor Timur (KOREM), dia selalu berada di lapangan dalam momen-momen kritis. Dia adalah perwira TNI berpangkat tinggi terakhir yang meninggalkan Timor Timur setelah referendum. Dia membawa bendera Indonesia terakhir yang diturunkan di bekas provinsi Indonesia.

Karena kecerdasannya di atas rata-rata, dia sering dikritik oleh orang-orang di sekitarnya yang menganggapnya sebagai “keminter” (pemegang pengetahuan) dan suka menggurui – dia cenderung memberi nasihat tanpa diminta kepada orang lain yang didorong oleh keinginannya untuk memperbaiki organisasi Angkatan Bersenjata atau memperbaiki situasi.

Suryo Prabowo adalah tipe pemimpin yang berbicara terus terang; dia berkata apa yang ada di pikirannya, dia berani, dan dia, menurut pendapat saya, adalah salah satu jenderal tercerdas dari generasi kita. Karena ayahnya bagian dari generasi ’45 dan karena dia bersama dengan angkatan ’78 AKABRI, kami semua sangat dipengaruhi oleh para jenderal generasi ’45. Itu bisa dianggap sebagai generasi terhebat dalam sejarah Indonesia hingga saat ini. Mungkin itulah sebabnya Suryo Prabowo dan saya bisa akrab. Kami memiliki cita-cita yang sama dan cinta terhadap negara kami seperti yang ditanamkan dalam kami oleh generasi ’45.

Source link

berita terkait

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

Berita Terbaru