Di balik jeruji besi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 2 B Blitar, terdengar lantunan ayat suci Al-Quran yang merdu. Para narapidana dengan penuh rasa bersalah membaca ayat-ayat suci tersebut sebagai bentuk pengabdian dan penebusan dosa di bulan Ramadan. Bagi mereka, membaca Al-Quran memiliki kekuatan untuk menenangkan hati dan menjadi obat rindu akan suasana Ramadan di luar sana.
Salah seorang narapidana, Aulia, mengungkapkan kesedihannya menjalani Ramadan di dalam Lapas, namun kehadiran Al-Quran membuatnya merasa lebih tentram. Tadarus Al-Quran menjadi kegiatan rutin yang dijalankan oleh para narapidana, baik di pagi hari, usai Shalat Ashar, maupun setelah Shalat Tarawih. Mereka bahkan menargetkan untuk mengkhatamkan Al-Quran selama bulan Ramadan.
Dengan jumlah narapidana yang sebagian besar muslim, Lapas Kelas 2 B Blitar memfasilitasi kegiatan keagamaan seperti tadarus Al-Quran sebagai bentuk pembinaan iman dan menjauhkan para narapidana dari hal-hal negatif. Kegiatan keagamaan tersebut diharapkan dapat memperkuat keimanan para narapidana dan menjadikan mereka lebih baik lagi ke depannya. Semua kegiatan keagamaan ini difokuskan di masjid Lapas serta blok perempuan untuk memberikan lingkungan yang mendukung bagi para narapidana.