Shinta mendapat pengalaman kurang menyenangkan saat mengunjungi kawasan kantor pemerintahan di GDC. Ia harus membayar dua kali untuk parkir, pertama saat akan meminta pelayanan dan kedua saat akan meninggalkan tempat tersebut. Hal ini membuatnya merasa kesal, terlebih lagi jika dihitung jumlah mobil yang masuk setiap hari dan perputaran uang yang terjadi.
Shinta mempertanyakan alasan di balik adanya akses parkir berbayar di dalam area perkantoran pemerintahan, padahal sudah dipungut uang parkir lain. Di kawasan tersebut terdapat banyak perkantoran pelayanan publik seperti DPRD, Kejaksaan, Pengadilan Negeri, Kemenag, Pengadilan Agama, Imigrasi, BPS, dan BPN Kota Depok.
Menurut Shinta, tindakan ini tergolong aneh dan patut untuk diusut lebih lanjut.