Korea Selatan telah menghapus hampir 250 ribu video seksual secara ilegal dari web sepanjang tahun 2023. Jumlah video ilegal tersebut mengalami peningkatan 15 persen dari tahun sebelumnya. Pusat Dukungan Korban Kejahatan Seks Digital melaporkan bahwa sebanyak 8.983 korban telah menerima bantuan, yang mengalami kenaikan 12,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Organisasi ini didirikan pada tahun 2018 untuk memantau dan menghapus konten seksual ilegal secara online, serta memberikan dukungan kepada korban dengan menghubungkan mereka ke lembaga investigasi, bantuan hukum, dan medis. Menurut laporan Korea Times, sebagian besar korban yang menerima bantuan adalah perempuan (74,2 persen) dan berusia 10-an dan 20-an tahun (75 persen).
Pelaku kejahatan ini sebagian besar adalah orang yang baru dikenal atau tidak dikenal oleh korban, seperti melalui chat online. Konten seksual ilegal tersebut sebagian besar diunggah ke situs porno (46,7 persen), diikuti oleh mesin pencari (29,9 persen) dan media sosial (14,5 persen).
Pemeriksaan pendahuluan terhadap konten seksual ilegal yang menargetkan anak-anak atau remaja dilakukan oleh lembaga investigasi untuk memperkuat kerja sama dalam menghapus konten yang merugikan. Tahun lalu, terdapat peningkatan jumlah konten yang dihapus yang menampilkan anak-anak dan remaja, yaitu sebanyak 35.725 item.
