Konser penyanyi asal Amerika Serikat (AS) yakni Lady Gaga di Singapura akhir Mei 2025 lalu menghasilkan dampak ekonomi yang signifikan bagi Singapura, khususnya dalam sektor pariwisata dengan perkiraan hingga US$150 juta atau setara dengan Rp2,42 triliun. Menurut laporan Straits Times, konser tersebut memperkuat posisi Singapura sebagai tujuan utama konser di Asia, seiring dengan konser Taylor Swift dan Coldplay yang juga memberikan dampak yang besar terhadap sektor pariwisata di Singapura.
Data dari publikasi musik dan hiburan Amerika, Billboard menunjukkan bahwa konser Lady Gaga di Singapura berhasil meraup keuntungan sebesar US$40,8 juta dari penjualan 193.000 tiket. Konser tersebut merupakan bagian dari tur Mayhem yang berlangsung di Stadion Nasional pada tanggal 18, 19, 21, dan 24 Mei, dengan rata-rata pendapatan sebesar US$13 juta per malam dan dengan kapasitas penonton sekitar 50.000 orang.
Meskipun konser Lady Gaga di Singapura hanya satu-satunya konsernya di Asia pada tur tersebut, konser tersebut berhasil menarik perhatian dengan penjualan tiket yang signifikan. Pengamat ekonomi dari Maybank, Brian Lee, menyatakan bahwa penerimaan sektor pariwisata yang terkait dengan konser Lady Gaga diperkirakan berkisar antara US$100 juta dan US$150 juta. Meski begitu, angka ini tetap lebih rendah dibandingkan dengan konser Taylor Swift pada Maret 2024 di Singapura yang berhasil memperoleh pendapatan sebesar US$104 juta.
Pendapatan dari konser terutama berasal dari penjualan tiket, sementara sektor pariwisata mengalami pertumbuhan dari pengunjung asing yang membelanjakan uang mereka untuk berbagai kebutuhan selama berada di Singapura. Meskipun kedatangan pengunjung internasional selama konser Lady Gaga meningkat, peningkatan tersebut lebih rendah dibandingkan dengan konser Taylor Swift. Badan Pariwisata Singapura mencatat bahwa kedatangan pengunjung meningkat sebesar 8% dari tahun sebelumnya pada bulan Mei, sementara peningkatan kedatangan pengunjung selama konser Taylor Swift pada Maret 2024 jauh lebih tinggi.
Analisis menyimpulkan bahwa konser Lady Gaga, meskipun menghasilkan dampak ekonomi yang signifikan, ternyata tidak sebesar konser Taylor Swift. Hal ini dapat diatributkan pada faktor jumlah pengikut yang lebih kecil dan juga situasi ekonomi yang tidak stabil. Namun, konser Lady Gaga tetap berhasil menarik pengunjung asing dan memberikan nilai tambah yang penting bagi sektor pariwisata Singapura.