Tanaman herbal daun kratom asal Indonesia semakin diminati oleh banyak negara, terutama sebagai komoditas yang menjanjikan di pasar internasional. Kratom, yang merupakan tumbuhan endemik dan tumbuh di berbagai wilayah di Kalimantan, telah diekspor ke sejumlah negara di Eropa dan Amerika. Data menunjukkan bahwa Amerika Serikat adalah pengimpor terbesar kratom dari Indonesia, dengan nilai ekspor mencapai US$ 9,15 juta.
Di pasar luar negeri, Kratom yang diolah menjadi bentuk ekstrak berharga tinggi, mencapai US$ 6.000 per kg. Namun, tantangan terbesar yang dihadapi kratom adalah legalitasnya di pasar internasional. Meskipun permintaan terus meningkat, status legalitas di beberapa negara seperti Amerika Serikat masih belum jelas. Meskipun demikian, kratom terus berkembang menjadi industri bernilai miliaran dolar di Amerika Serikat.
Di Indonesia, provinsi DKI Jakarta, Kalimantan Barat, dan Jawa Timur menjadi lokasi terbesar ekspor kratom yang menyumbang sebagian besar nilai ekspor nasional. Kratom dikenal karena manfaatnya dalam pengobatan tradisional, dan signifikansi ekspor ini menunjukkan pentingnya penguatan hilirisasi di wilayah produsen. Meskipun status perdagangannya di dalam negeri belum jelas, kratom sudah mendapat izin ekspor dan digunakan untuk berbagai keperluan kesehatan. Kratom bisa diseduh seperti teh dan memiliki manfaat dalam meningkatkan stamina tubuh dan meredakan depresi.
Dengan perkembangan yang dinamis dalam legalitas dan permintaan pasar, Indonesia perlu memperhatikan kualitas produk kratom agar tetap memenuhi standar global yang terus berkembang. Upaya hilirisasi dan pengembangan produk kratom dapat membantu memastikan keberlanjutan industri ini di masa depan. Berbagai negara seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Jerman memiliki kebijakan yang berbeda terkait legalitas kratom, namun Indonesia diharapkan dapat tetap memperkuat posisinya sebagai produsen utama kratom yang berkualitas dan sesuai standar global.
