Masjid Baitur Rahman, sebuah masjid dengan arsitektur kuno dan sederhana, merupakan masjid tertua di Kabupaten Lumajang. Terletak di Dusun Munder, Desa Tukum, Kecamatan Tukum, Lumajang, masjid ini telah berdiri sejak tahun 1911, yang berarti telah memiliki sejarah selama 113 tahun.
Arsitektur masjid ini mencakup kubah-kubah berbentuk mangkok kecil sebanyak 9, dengan besi kecil menjulang tinggi ke atas. Terdapat juga 3 pintu masuk utama di bagian luar, serta 3 ruangan bagi imam di dalam masjid. Masjid ini awalnya dibangun oleh seorang tokoh agama Islam terkenal pada zamannya, Kyai Usman, asal Trenggalek, Jawa Timur, bersama dengan muridnya, Kyai Suhaemi.
Pada awalnya, bangunan masjid ini sederhana dan kecil. Namun, dengan bertambahnya jumlah murid Kyai Usman, masjid kemudian direnovasi menjadi lebih besar pada tahun 1923. Proses renovasi tersebut memakan waktu selama 10 tahun, dan selesai pada tahun 1933. Sejak saat itu hingga sekarang, masjid ini tidak pernah mengalami renovasi lagi.
Ketahanan bangunan masjid yang hanya direnovasi sekali tersebut dipercaya karena kemampuan luar biasa dari murid-murid Kyai Usman, yang membangun dan merenovasi bangunan dalam keadaan suci. Terdapat filosofi mendalam terkait beberapa elemen bangunan, seperti jumlah tingkat tangga teras yang mencerminkan rukun Islam, jumlah pintu masuk dan ruangan imam yang mencerminkan rukun iman, serta jumlah jendela yang mengingatkan akan sifat wajib Allah SWT.
Selain sebagai bangunan bersejarah, Masjid Baitur Rahman juga menjadi saksi penyebaran agama Islam di Kabupaten Lumajang, yang dipelopori oleh Kyai Usman dan muridnya, Kyai Suhaemi. Di sebelah masjid terdapat makam Kyai Usman, Kyai Suhaemi, dan keluarga pendiri, yang selalu dikenang dan menjadi nama jalan di dusun setempat.