Pemerintah Kota Depok telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) tentang Kesiapsiagaan Peningkatan Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sebagai langkah preventif untuk mengurangi jumlah warga yang terjangkit DBD. Wali Kota Depok, Mohammad Idris, menyatakan bahwa langkah tersebut merupakan tindak lanjut dari SE Kementerian Kesehatan RI dalam menghadapi potensi terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) kasus DBD.
Dalam suratnya, Idris menekankan pentingnya langkah-langkah antisipatif yang dilakukan oleh camat, lurah, dan seluruh masyarakat terkait untuk mencegah peningkatan kasus DBD. Salah satu langkah yang diambil adalah meningkatkan surveilans kasus dan faktor risiko kejadian DBD, termasuk dengan melakukan Pemantauan Jentik Berkala (PJB).
Selain itu, masyarakat diminta untuk melaporkan hasil pelaksanaan PJB kepada Puskesmas di wilayah masing-masing, yang selanjutnya akan disampaikan kepada Dinas Kesehatan Kota Depok. Langkah lain yang ditekankan adalah memperkuat pelaksanaan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J), yang melibatkan anggota keluarga sebagai Jumantik.
DBD masih menjadi ancaman bagi warga, terutama di musim hujan. Kasus DBD di RSUD Taman Sari, Jakarta Barat, telah mengalami peningkatan hingga 50 persen. Video terkait dapat dilihat di link berikut: [Waspada Kasus DBD Melonjak Hingga 50% di RSUD Taman Sari Jakarta Barat](https://www.vidio.com/embed/8116966-waspada-kasus-dbd-melonjak-hingga-50-di-rsud-taman-sari-jakarta-barat-liputan-6?source=liputan6-news&medium=embed&autoplay=true&player_only=true&mute=true&sticky=false&embed_position=article-embed)
