27.9 C
Jakarta
Wednesday, May 14, 2025

Kemitraan RI-Saudi dalam Pengembangan Mineral Kritis

Pemerintah Indonesia dan Kerajaan Arab Saudi telah menandatangani nota kesepahaman kerja sama strategis di sektor pertambangan, khususnya dalam pengembangan mineral kritis. Penandatanganan tersebut dilakukan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mewakili pemerintah Indonesia, bersama Menteri Industri dan Sumber Daya Mineral Arab Saudi Bandar bin Ibrahim Al-Khorayef. Kerja sama ini bertujuan untuk mengekspansi sektor mineral, terutama dalam hal nikel, bauksit, dan mangan.

Menteri Bahlil menyatakan bahwa kerja sama ini masih berada pada tahap awal dalam bentuk payung MoU. Selanjutnya, kedua pihak akan membentuk tim kecil ad hoc untuk merumuskan fokus kerja sama yang lebih teknis dan spesifik. Pihak Indonesia juga membuka peluang bagi swasta dan BUMN untuk terlibat dalam proyek bersama.

Dalam keterangan resmi Kementerian ESDM, Arab Saudi menyambut antusias peluang kolaborasi ini berkat pengalaman Indonesia dalam pengembangan sumber daya mineral. Menteri Arab Saudi berharap kerja sama ini juga mencakup pengembangan kapasitas sumber daya manusia dan menyoroti tiga prioritas utama, yaitu peningkatan impor produk pertambangan, memperkuat rantai pasok industri mineral, dan menjalin kemitraan dalam perdagangan dan investasi.

Kerja sama ini sejalan dengan visi 2030 Arab Saudi dalam diversifikasi ekonomi, dengan sektor pertambangan sebagai salah satu pilar utama setelah minyak. Arab Saudi berkomitmen untuk mengembangkan industri pertambangan yang berkelanjutan dan berdaya saing global, dengan fokus pada pemanfaatan potensi mineral tertentu. Forum Mineral Masa Depan dan kolaborasi antara BUMN kedua negara juga menjadi poin penting dalam kerja sama ini.

Source link

berita terkait

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

Berita Terbaru