Pada tanggal 19 September 2024, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Taman Sari, menyelenggarakan kegiatan “Simulasi Kegawatdaruratan Medis” di RSUP Dr. Hasan Sadikin (RSHS) untuk menghadapi bencana nuklir. Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 18-20 September 2024.
Dalam sambutannya, Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Kemenkes, Yuli Astuti, menggarisbawahi pentingnya peningkatan kapasitas pelayanan kesehatan berbasis teknologi nuklir di Indonesia seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi. Yuli menyatakan bahwa kegiatan serupa sebelumnya telah dilakukan di RSUP Dr. Sardjito dan pelayanan kesehatan dengan teknologi nuklir terus dikembangkan serta disebarkan ke berbagai rumah sakit di seluruh Indonesia.
Peraturan perundang-undangan nasional menuntut agar setiap kegiatan yang melibatkan nuklir memperhatikan keselamatan publik, kesehatan, dan perlindungan lingkungan. Kedaruratan nuklir bisa terjadi akibat bencana alam, kecelakaan, tindakan kriminal, atau kesalahan penanganan, sehingga memerlukan perencanaan yang matang untuk mitigasi dan penanganannya.
Direktur Medik RS Dr. Hasan Sadikin, Iwan Abdul Rachman, menyatakan pentingnya kesiapan dalam menghadapi bencana nuklir mengingat lokasi strategis RSHS yang berdekatan dengan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) di Taman Sari, Bandung. Lebih dari 100 peserta, termasuk RS Rujukan Bencana Nuklir Nasional, turut serta dalam kegiatan ini.
Kerja sama antara Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan Kemenkes dan BRIN Taman Sari menunjukkan pentingnya keterlibatan lintas sektor dalam menghadapi bencana. Melalui kolaborasi yang baik, diharapkan sistem tanggap darurat dan transformasi kesehatan nasional dapat terus diperkuat.
Simulasi kegawatdaruratan ini diharapkan dapat meningkatkan koordinasi lintas sektor dan memperkuat respons medis dalam menghadapi kedaruratan yang terkait dengan radiasi. Kemenkes berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kapasitas, kesiapsiagaan, dan kerja sama antara para pemangku kepentingan untuk memastikan keselamatan masyarakat dan perlindungan lingkungan dalam menghadapi ancaman nuklir di masa mendatang.
Informasi lebih lanjut dapat diperoleh melalui nomor hotline Halo Kemenkes 1500-567, SMS 081281562620, dan alamat email [email protected].
Sumber: Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI.