Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf RI) telah memberikan tanggapan terkait pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Polhukam), Luhut Binsar Pandjaitan mengenai harga tiket pesawat Indonesia yang termahal kedua di dunia.
Ahli Utama Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif, Nia Niscaya mengatakan bahwa Kemenparekraf sedang berkoordinasi dengan sejumlah kementerian dan stakeholder terkait, termasuk Angkasa Pura, untuk menangani masalah mahalnya tiket pesawat di Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan adalah mempromosikan rute penerbangan baru, karena transportasi merupakan elemen utama dalam kepariwisataan.
Luhut Binsar Pandjaitan telah menjelaskan bahwa harga tiket pesawat Indonesia yang tinggi disebabkan oleh pemulihan aktivitas penerbangan global setelah pandemi, di mana 90% pemulihan telah tercapai jika dibandingkan dengan situasi sebelum 2019. Indonesia berada di peringkat kedua sebagai negara dengan harga tiket pesawat termahal di dunia setelah Brasil.
Pemerintah berencana melakukan evaluasi biaya operasi pesawat, termasuk menganalisis nilai Cost Per Block Hour (CBH) untuk mengatasi masalah ini. CBH adalah komponen biaya operasi pesawat yang perlu diidentifikasi rinciannya. Langkah-langkah efisiensi penerbangan dan penurunan harga tiket juga sedang dirumuskan untuk mengatasi permasalahan harga tiket pesawat yang mahal di Indonesia.
