Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menyiapkan 15.705 fasilitas pelayanan kesehatan di seluruh Indonesia dalam menghadapi arus mudik Lebaran tahun 2024. Fasilitas tersebut terdiri dari 10.147 puskesmas, 3.186 rumah sakit, 352 Public Safety Center (PSC) 119, 51 balai kekarantinaan kesehatan (BKK), dan 1.569 Pos Pelayanan Kesehatan di sepanjang jalur mudik.
Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan dr. Azhar Jaya menyatakan bahwa Kementerian Kesehatan juga telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk tetap mengaktifkan puskesmas dan rumah sakit di wilayah masing-masing guna menangani rujukan dari pos kesehatan yang dibangun.
Pemerintah memperkirakan sebanyak 193,6 juta orang akan melakukan perjalanan mudik Idulfitri tahun 2024, dengan puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada H-2 atau Senin, 8 April 2024, dan arus balik pada H+3 atau Minggu, 14 April 2024.
Kemenkes pun menurunkan Tim Pemantauan Pos Kesehatan untuk memantau enam jalur mudik utama, dengan pemeriksaan di semua pos kesehatan yang diselenggarakan secara gratis. Pasien yang membutuhkan rujukan diharapkan memiliki BPJS Kesehatan, yang menanggung biaya pelayanan kesehatan tersebut.
Selain itu, Kemenkes juga menggelar kegiatan mudik bersama yang diikuti oleh 800 peserta, termasuk pegawai dan keluarganya. Untuk menjamin keselamatan para peserta, Kemenkes telah melakukan pemeriksaan kesehatan bagi pengemudi dan konduktur bus yang digunakan dalam kegiatan mudik bersama.
27 unit bus digunakan untuk kegiatan mudik bersama tahun 2024, dengan bantuan dari beberapa lembaga keuangan seperti Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri, dan Bank Syariah Indonesia (BSI).
Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, dan alamat email [email protected].