Home Berita Keir Starmer mengumumkan kabinet barunya sebagai Perdana Menteri Inggris

Keir Starmer mengumumkan kabinet barunya sebagai Perdana Menteri Inggris

London (ANTARA) – Setelah Partai Buruh meraih kemenangan besar dalam pemilu, Perdana Menteri Keir Starmer, pada Jumat, mengumumkan beberapa penunjukan kunci untuk kabinet barunya. Angela Rayner telah dipilih sebagai wakil perdana menteri dan juga sekretaris negara untuk pemerataan, perumahan, dan masyarakat. Rayner, seorang tokoh terkemuka Partai Buruh, akan memainkan peran penting dalam memajukan agenda pemerintah terkait kesetaraan sosial dan reformasi perumahan.

Rachel Reeves juga mencatat sejarah dengan menjadi perempuan pertama yang menjabat sebagai menteri keuangan di Inggris. Dalam 800 tahun sejarahnya, jabatan kepala Departemen Keuangan belum pernah dipegang oleh seorang perempuan hingga saat ini. Reeves menyambut dengan hormat pengangkatannya dan menyatakan, “Merupakan kehormatan seumur hidup bagi saya untuk diangkat sebagai Menteri Keuangan. Pertumbuhan ekonomi adalah misi Partai Buruh. Sekarang, itu telah menjadi misi nasional.”

Pengangkatan Reeves menandai terpecahnya salah satu “hambatan tak kasat mata” yang tersisa dalam politik Inggris, sedangkan jabatan kepala eksekutif DPR di Parlemen Inggris masih belum pernah dipegang oleh seorang perempuan. Kemudian, David Lammy diangkat sebagai menteri luar negeri, yang akan mengurus hubungan internasional Inggris di tengah periode yang ditandai oleh tantangan ekonomi global dan ketegangan geopolitik.

Selanjutnya, Yvette Cooper ditunjuk sebagai menteri dalam negeri, yang bertanggung jawab atas keamanan dalam negeri, imigrasi, serta penegakan hukum dan ketertiban negara. Sementara itu, John Healey akan menjabat sebagai menteri pertahanan, yang bertugas merumuskan strategi pertahanan negara dan mengawasi angkatan bersenjata.

Dalam pemilihan yang berlangsung pada Kamis, Partai Buruh berhasil meraih 412 kursi di 650 daerah pemilihan dengan perolehan suara sebesar 33,7 persen. Sementara itu, Partai Konservatif yang telah memerintah selama 14 tahun terakhir mengalami kekalahan besar dengan kehilangan 250 kursi, dari 471 menjadi 141, dengan perolehan suara sebesar 23,7 persen.

(Disadur dari sumber: Anadolu)

Penerjemah: Katriana
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2024

Source link

Exit mobile version