Aktivitas santri Pondok Pesantren Lirboyo Kediri selama bulan suci Ramadhan 1445 Hijriah meliputi kegiatan ibadah wajib dan rutin mengaji. Abdul Mujib, salah satu pengurus Ponpes Lirboyo Kediri, menyatakan bahwa para santri mengisi bulan Ramadhan dengan berbagai kegiatan mengaji dari pagi hingga malam hari dengan jargon andalan ‘Selalu Ngaji’.
Selain kegiatan mengaji dari pagi hingga malam hari, juga terdapat bimbingan khusus bagi santri yang belum bisa baca tulis untuk persiapan pelajaran baru usai Idul Fitri. Jumlah santri Ponpes Lirboyo periode saat ini mencapai sekitar 45.000 santri putra putri, dengan sekitar 15.000 santri putra di pondok induk.
Sejarah Pondok Pesantren Lirboyo Kediri dimulai dari pendiriannya oleh KH Abdul Karim pada tahun 1910 M. Berdiri di barat Sungai Brantas dan dilembah Gunung Wilis, pesantren salafiyah ini menjadi pusat studi Islam dan berkembang menjadi pusat perjuangan serta mengirimkan santrinya ke medan perang. Ponpes Lirboyo juga telah mencetak generasi bangsa yang cerdas ruhaniyahnya, dan mumpuni dalam berbagai ilmu, serta menghasilkan banyak tokoh saleh keagamaan dan sosial.
Secara resmi, pihak Ponpes Lirboyo tidak mengadakan perayaan besar untuk Nuzulul Quran, namun tetap menggelar kegiatan ngaji di tanggal 17 Ramadhan serta haul masyayikh di masa mendatang. Pesantren ini berhasil mengintegrasikan tradisi dengan kemodernitasan, melahirkan banyak tokoh ulama dan pahlawan.