Di bawah terik matahari Pantai Teleng Ria, Salini Rengganis kembali menunjukkan keberaniannya dengan berselancar mengenakan kebaya dan jarit, menjelang Hari Kartini. Aksi simbolik ini memiliki makna mendalam, menegaskan bahwa keberanian dan keteguhan bisa bersanding dengan kecintaan pada budaya. Meskipun menantang dengan ombak yang besar, Salini percaya bahwa seperti Ibu Kartini, kita juga harus berani menghadapi segala tantangan.
Pada peringatan Hari Kartini yang bertepatan dengan Pacitan Surfing Contest, surfer perempuan dari Pacitan dan Yogyakarta turut bersaing dengan menggunakan kebaya dan jarit. Meski berisiko kain basah dan dapat terlepas oleh ombak, semangat mereka tidak surut. Mereka melanjutkan perjuangan para perempuan terdahulu melalui caranya sendiri, membawa pesan inspiratif bagi perempuan muda di pesisir selatan Jawa.
Salini berharap aksinya ini bisa menginspirasi generasi berikutnya dari surfer perempuan yang tidak hanya mahir menghadapi ombak, tetapi juga bangga membawa nilai budaya. Dari Teleng Ria, semangat Kartini berkumandang melalui aksi surfing yang penuh makna ini, memberikan pesan bahwa keberanian perempuan bisa lahir dari berbagai tempat, termasuk di atas papan selancar di ujung selatan Jawa.