Penembakan di Tol Tangerang-Merak yang melibatkan oknum TNI AL, yang menyebabkan korban meninggal dunia, terkait dengan mobil sewaan yang bermasalah. Menurut Kapolda Banten, Irjen Pol Suyudi Ario Seto, kasus ini bermula dari kasus penggelapan sebuah mobil yang disewa. Setelah serangkaian pemindahtanganan mobil tersebut, kasus berakhir dengan penembakan oleh anggota TNI AL setelah upaya pencarian mobil oleh penyedia sewa.
Mobil Honda Brio dengan nomor polisi B 2694 KZO disewakan oleh warga Pandeglang ke seseorang berinisial IH, yang kemudian membuat identitas palsu dengan KTP dan KK palsu. Mobil tersebut akhirnya dijual kepada Sertu AA, anggota TNI AL. Saat mobil tersebut berada dalam jangkauan anggota TNI, dua GPS dilepas dan satu GPS masih aktif.
Pencarian mobil tersebut dilakukan oleh penyewa bermodal satu GPS yang masih aktif. Setelah menemukan mobil di Rest Area Kilometer 45 Tol Tangerang-Merak, terjadi penembakan saat upaya pengambilan mobil. Sebanyak 13 saksi diperiksa terkait insiden ini.
Panglima Koarmada TNI AL, Laksamana Madya TNI Denih Hendrata, mengonfirmasi bahwa tiga anggotanya mengalami pengeroyokan oleh sekitar 15 orang di lokasi tersebut. Insiden ini bermula dari permasalahan pembelian mobil, namun salah satu anggota TNI melibatkan diri dalam penembakan yang mengakibatkan korban jiwa dan luka-luka. TNI AL sepenuhnya menghormati proses hukum dalam kasus ini.
