27.2 C
Jakarta
Thursday, July 4, 2024

Jokowi Meminta Sandi untuk Menggelar Konser untuk Bersaing dengan Taylor Swift di Singapura

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno untuk menyiapkan penyelenggaraan konser-konser bertaraf internasional di Indonesia sekelas konser Taylor Swift di Singapura.

Sandi mengaku, ia diarahkan langsung oleh Presiden Jokowi untuk mempersiapkan proyeksi berbagai konser atau acara (event) bertaraf internasional untuk hingga lima tahun ke depan. Hal ini merupakan buntut dari suksesnya pelaksanaan konser “Taylor Swift: The Eras Tour” di Singapura pada 2, 3, 4 dan 7, 8, 9 Maret 2024 lalu.

“Kemarin Pak Presiden juga sudah memberikan arahan langsung kepada saya untuk siapkan enam bulan dan lima tahun ke depan. Konser-konser besar, event-event olahraga, event-event dunia, event-event seni dan budaya itu ditarik ke Indonesia,” kata Sandi dalam temu media di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI), Jakarta, Kamis (14/3/2024).

Sandi mengatakan bahwa meskipun pihak yang mempersiapkan penyelenggaraan berbagai konser atau event hingga lima tahun ke depan adalah pemerintahan saat ini, pihak yang akan menjadi pelaksananya adalah pemerintahan periode selanjutnya.

“Nanti pemerintahan yang terpilih. Kita bidding-nya sekarang, tapi nanti konsernya bisa di 2024 maupun juga di 2025 ke depan,” ujar Sandi.

Menurut Sandi, strategi yang akan dilakukan pemerintah untuk dapat melaksanakan konser atau event bertaraf internasional adalah membentuk konsorsium atau semacam himpunan yang melibatkan negara-negara lain. Selain itu, pemerintah juga akan menerapkan strategi “jemput bola”.

Sandi mengatakan, kemungkinan negara yang akan digandeng dalam konsorsium tersebut adalah negara-negara besar, seperti India, China, hingga Uni Emirat Arab (UEA). Nantinya, negara-negara yang tergabung akan diajak untuk membangun kesepakatan terkait konser atau event bertaraf internasional.

“Strateginya itu “jemput bola”. Pak Presiden juga menitipkan kita untuk membentuk semacam konsorsium yang melibatkan negara-negara lain,” ungkap Sandi.

“Kita membentuk sebuah kesepakatan konsorsium untuk mengundang dan menyediakan fasilitas yang memupumi untuk konser-konser maupun kegiatan-kegiatan besar dunia lainnya,” imbuhnya.

Sandi mengaku optimis Indonesia dapat menyelenggarakan konser atau event bertaraf internasional, seperti Singapura yang menggelar konser “Taylor Swift: The Eras Tour”. Terlebih, Indonesia sudah mengantongi pengalaman dan memiliki venue yang memadai, seperti Stadion Gelora Bung Karno (GBK) dan Jakarta International Stadium (JIS) dengan beberapa evaluasi fasilitas.

Berkaitan dengan pengalaman tersebut, Sandi yakin Indonesia dapat meraup keuntungan yang besar berkat konser dan event bertaraf internasional. Bahkan, ia percaya RI mampu meraup keuntungan di atas miliaran rupiah.

“Ed Sheeran saja kita hitung di atas Rp150 miliar sampai Rp200 miliar. Berarti kalau ada satu konser yang bisa dua sampai tiga hari dilaksanakan di Indonesia maka dampak ekonominya bukan mustahil untuk mencapai Rp1 triliun,” beber Sandi.

Sebelumnya, Menteri Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan bahwa Indonesia akan menyelenggarakan konser eksklusif musisi internasional, seperti konser Taylor Swift yang “eksklusif” di Singapura dari seluruh negara di Asia Tenggara. Ia mengatakan, Indonesia harus berani bersaing dengan negara lain.

“Kalau orang bisa mem-booked, ya, kita booked aja. Mesti bayar, ya, kita bayar. Itu, kan, persaingan, enggak ada yang salah itu. Ayo kalian bawa aja. Kalau ada masalah, beri tahu saya,” ujar Luhut, dikutip dari CNN Indonesia, Jumat (15/3/2024).

“Apa yang diberikan Singapura, kita berikan sama dia (artisnya). Kita harus berani bersaing. Kalau Singapura bisa untung, masa kita tidak bisa?” tegasnya.

Luhut mengatakan, pihaknya telah menggelar rapat dan dalam enam bulan ke depan akan ada pelaku usaha bidang hiburan yang mendapatkan izin untuk menggelar konser eksklusif musisi internasional di Indonesia.

“Enam bulan, dia (pelaku usaha) sudah dapat izin, kontrak saja. Saya ada satu pemain dalam bidang hiburan ini, saya bilang cari [artis] yang lain, itu sudah, kontrak saja berapa lama,” kata Luhut.

Source link

berita terkait

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

Berita Terbaru