Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memberikan pernyataan bahwa Indonesia mengalami kerugian sebesar Rp 150 triliun setiap tahun akibat pengeluaran untuk perawatan kesehatan di luar negeri. Data menunjukkan bahwa sekitar 2 juta penduduk Indonesia memilih berobat di luar negeri. Menurut Erick, mayoritas penduduk Indonesia saat ini berusia sekitar 30,4 tahun yang artinya mereka akan menghadapi risiko kesehatan ketika memasuki usia yang lebih tua pada tahun 2045 hingga 2060. Untuk mengatasi hal ini, KEK Sanur di Bali diresmikan sebagai upaya untuk menyediakan layanan kesehatan yang akan semakin diperlukan oleh masyarakat Indonesia di masa depan.
KEK Sanur diharapkan menjadi kompleks pariwisata medis terintegrasi pertama di Indonesia yang meliputi rumah sakit, klinik spesialis, pusat riset medis, hotel, dan pusat konvensi. Tujuan dari KEK Sanur adalah untuk mengurangi jumlah penduduk Indonesia yang mencari perawatan kesehatan di luar negeri. Selain menyasar wisatawan medis baik domestik maupun mancanegara, KEK Sanur juga diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat setempat. Semua ini merupakan langkah strategis untuk mengurangi pengeluaran negara dan mempromosikan pelayanan kesehatan yang berkualitas di Indonesia.