Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno mengungkapkan bahwa Indonesia menempati peringkat ke-22 dari 119 negara dalam Indeks Kinerja Pariwisata atau Travel Tourism Development Index (TTDI) yang dirilis oleh World Economic Forum (WEF). Hal ini merupakan kenaikan 10 peringkat dari tahun sebelumnya dan menjadikan Indonesia sebagai negara kedua dengan indeks kinerja pariwisata tertinggi di Asia Tenggara.
Sandiaga menyatakan bahwa peningkatan peringkat TTDI ini berdampak luas terhadap Indonesia, terutama dalam sektor investasi dan jumlah tenaga kerja pariwisata. Para investor menjadi lebih tertarik untuk menanam modal di Indonesia berdasarkan indeks kinerja pariwisata yang tinggi. Indonesia unggul dalam lima pilar yang dinilai dalam TTDI, yaitu Prioritization of T&T, T&T Demand Sustainability, Natural Resources, Socio-economic Impact, dan Cultural Resources.
Meskipun demikian, Indonesia mengalami penurunan pada pilar Safety and Security, Prioritization of T&T, Openness to T&T, Air Transport Infrastructure, Tourist Services & Infrastructure, dan Non-Leisure Resources. Namun, pencapaian Indonesia yang mampu melampaui Malaysia dan Thailand dalam peringkat TTDI merupakan prestasi yang membanggakan dan menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam sektor pariwisata.
Peningkatan peringkat TTDI diprediksi akan mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia, dengan harapan pengalaman positif para wisatawan akan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke depannya. Indonesia masih memiliki potensi besar dalam industri pariwisata dan peringkat yang semakin meningkat menunjukkan bahwa Indonesia semakin dikenal sebagai destinasi pariwisata yang menarik.