Pasokan Stablecoin Tether (USDT) mencapai titik tertinggi dalam sejarah pasar dengan USD 156,1 miliar (Rp2,5 kuadriliun) menurut Cryptonews. Lebih dari separuh dari total pasokan USDT, atau 50,47%, sekarang berada di jaringan Tron (TRX) dengan 40% sisanya di Ethereum (ETH). Meski demikian, kurang dari 10% dari USDT didistribusikan ke blockchain lain seperti BNB Chain, Solana, Cosmos, dan Avalanche. Stablecoin lainnya seperti USDC dari Circle juga mendapatkan popularitas di beberapa rantai yang lebih kecil, seperti Solana yang mencakup USD 7,5 miliar (Rp122,1 triliun) dari USDC dibandingkan dengan USD 2,3 miliar (Rp37,4 triliun) dari USDT. Meskipun dominasi USDT masih stabil dengan 62,10% dari total pasokan stablecoin, popularitas USDC meningkat hingga mencapai 24%. Namun, sejak penerapan peraturan MiCA Uni Eropa pada akhir tahun 2024, dominasi Tether mulai menurun. Tether memilih untuk meninggalkan pasar secara keseluruhan dengan menghentikan penerbitan EURT dan menghadapi delisting di beberapa bursa utama. Sumber: Liputan6.