30.9 C
Jakarta
Friday, November 8, 2024

Ilmuwan Indonesia Meninggal karena Terserang Diduga setelah Menolak Penelitian Asing

Profesor Achmad Mochtar ditahan oleh polisi militer Jepang setelah terjadi kematian ratusan romusha akibat suntikan vaksin. Meskipun tidak ada bukti langsung, Jepang menuduh vaksin yang dipimpin oleh Mochtar sebagai penyebab kematian. Mochtar kemudian ditahan di penjara Kempetai, di mana ia disiksa dan akhirnya dipenggal di Ancol pada 3 Juli 1945.

Beberapa tahun setelah kematian Mochtar, terungkap bahwa ia dan Institut Eijkman tidak terlibat dalam kematian romusha. Menurut penelusuran Sangkot Marzuki dan Kevin Baird, Jepang hanya menjadikan Mochtar dan Institut Eijkman sebagai kambing hitam atas kesalahan ilmuwan Jepang yang melakukan eksperimen vaksin.

Sebelumnya, Noguchi Hideyo merupakan ilmuwan ternama Jepang yang sering dinominasikan sebagai penerima Nobel Kedokteran. Namun, Mochtar melalui disertasinya di Universitas Amsterdam membantah penelitian Noguchi tentang penyebab demam kuning. Hasil penelitian Mochtar terbukti benar setelah Noguchi melakukan eksperimen pada dirinya sendiri dan meninggal.

Ada benang merah antara bantahan Mochtar terhadap riset Noguchi dan kematiannya tragis di Ancol. Sebagai akibat dari bantahan ini, Mochtar harus membayar dengan nyawanya, sementara Noguchi tetap dihormati di Jepang meskipun reputasinya telah tercemar. Achmad Mochtar, di sisi lain, tidak pernah mendapat pemulihan reputasi setelah kebenarannya terbukti.

Source link

berita terkait

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

Berita Terbaru