
Kemunculan Anglerfish atau Black Seadevil di perairan pantai Pulau Tenerife, Spanyol, pada Kamis (26/1/2025) menggegerkan dunia sains. Makhluk ini biasanya hidup di kedalaman 200 hingga 2.000 meter di perairan laut dalam, sehingga sangat langka bagi spesies ini muncul di permukaan laut dangkal. Peristiwa ini pertama kali diabadikan oleh seorang fotografer satwa liar, David Jara Bogunya, dari LSM Condrik Tenerife dan segera menjadi viral di media sosial. Para ilmuwan Spanyol menyebut bahwa ini mungkin merupakan penampakan pertama anglerfish dewasa yang masih hidup di permukaan laut pada siang hari.
Anglerfish (Ceratioidea) dikenal dengan penampilannya yang menyeramkan dan cahaya alami yang dihasilkan di kepalanya. Cahaya ini berfungsi untuk menarik mangsa di perairan gelap di kedalaman lebih dari 600 meter. Namun, kemunculan ikan ini di perairan dangkal Spanyol menyebabkan banyak spekulasi yang belum bisa dipastikan oleh para ilmuwan. Berbagai teori menyebutkan bahwa fenomena ini bisa berkaitan dengan perubahan iklim atau dampak El Nino yang mempengaruhi suhu dan arus laut.
Sebuah studi terbaru yang diterbitkan dalam jurnal BioReview membahas bagaimana Anglerfish telah bertahan di laut dalam selama jutaan tahun akibat perubahan lingkungan yang dipicu oleh aktivitas vulkanik. Mereka mampu bertahan akibat adaptasi dengan kondisi ekstrem berkat kemampuan biologis uniknya, seperti simbiosis dengan bakteri bioluminesensi yang membuatnya bercahaya dalam kegelapan. Banyak warganet merasa iba melihat kondisi ikan Anglerfish dalam video yang diunggah David Jara, karena ia terlihat renta dan cahayanya mulai meredup. Meskipun ini bisa menjadi pertama dan terakhir kalinya, Anglerfish ini harus menempuh perjalanan jauh di dasar laut gelap hanya untuk melihat cahaya nyata.