Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kenaikan pada Selasa sore, dengan penutupan yang positif akibat dari berbagai sentimen baik dari dalam negeri maupun global. IHSG berhasil menguat sebesar 73,16 poin atau 1,15 persen menjadi 6.441,68, sementara indeks LQ45 turun 0,82 poin atau 0,11 persen ke posisi 723,21.
Menurut Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nicodemus alias Nico, penguatan IHSG didorong oleh sentimen baik dari luar negeri dan dalam negeri. Domestik juga memberikan kontribusi positif dengan hasil survei Bank Indonesia (BI) yang menunjukkan keyakinan konsumen yang terjaga. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Maret 2025 mencapai 121,1, menunjukkan keyakinan konsumen terhadap kondisi perekonomian.
Di sisi internasional, bursa saham regional Asia juga menguat mengikuti kenaikan Wall Street AS. Presiden AS Donald Trump memutuskan untuk membebaskan produk teknologi utama dari tarif resiprokal dan potensi penghentian peningkatan impor otomotif sebesar 25 persen. Gubernur Fed Christopher Waller juga menegaskan bahwa The Fed tetap mendukung pertumbuhan ekonomi.
Pertemuan delegasi Indonesia di Amerika Serikat untuk membahas kebijakan tarif dan non-tarif serta regulasi lainnya juga menjadi sorotan. Selain itu, performa saham IHSG tercermin dari sektor-sektor yang menguat seperti sektor energi, infrastruktur, dan properti. Meskipun ada beberapa sektor yang melemah, namun keseluruhan IHSG berhasil bertahan di zona hijau.
Dengan frekuensi perdagangan saham yang tinggi dan jumlah saham yang diperdagangkan mencapai 24,02 miliar lembar saham senilai Rp13,66 triliun, IHSG menunjukkan performa yang positif pada penutupan perdagangan saham. Bursa saham regional Asia juga mengikuti tren positif, dengan indeks Nikkei, Shanghai, Kuala Lumpur, dan Strait Times semua menguat pada sore hari tersebut.