Sentra perniagaan saham utama di Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dari Bursa Efek Indonesia (BEI), menunjukkan penurunan pada perdagangan Senin. IHSG akhirnya tercatat turun sebesar 37,79 poin atau 0,57 persen menjadi 6.598,21. Di samping itu, indeks LQ45 yang terdiri dari 45 saham unggulan juga turun sebesar 10,51 poin atau 1,40 persen menjadi 739,88. Penurunan ini terjadi karena pasar bereaksi terhadap data terbaru dari China dan Amerika Serikat yang menunjukkan tekanan deflasi yang terus meningkat. Para analis dari Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan bahwa ekonomi China masih dihantui oleh permintaan domestik yang lemah dan ketegangan perdagangan dengan AS. Selain itu, penurunan inflasi di China dan pernyataan Ketua The Fed, Jerome Powell, mengenai kebijakan Presiden Donald Trump juga mempengaruhi pergerakan pasar saham global. Meskipun beberapa sektor saham mengalami kenaikan, namun sebagian besar sektor mengalami penurunan. IHSG tercatat bergerak di zona merah sepanjang hari, dipicu oleh ketidakpastian terkait kebijakan tarif impor yang dikeluarkan Trump. Meskipun demikian, perdagangan saham masih cukup aktif dengan frekuensi transaksi mencapai 1.119.000 kali dan nilai saham yang diperdagangkan mencapai Rp9,45 triliun. Sementara itu, bursa saham regional Asia juga mengalami penurunan, dengan Nikkei menguat sedikit sementara indeks Shanghai, Kuala Lumpur, dan Straits Times turun. Terlepas dari kondisi pasar yang melemah, para pelaku pasar diharapkan tetap waspada dan mengikuti perkembangan ekonomi global untuk mengambil keputusan investasi yang tepat.