Anak-anak sering meragukan kasih sayang orang tua karena kalimat-kalimat yang cenderung menekankan pada kesuksesan dan perfeksionisme. Menurut peneliti parenting Jennifer Wallace, kalimat-kalimat tersebut dapat menghambat kesuksesan dan kesehatan mental anak.
Untuk mencegah hal ini, Wallace merekomendasikan untuk menghindari kalimat seperti:
1. “Ayah/Ibu mau melihat kamu sempurna dalam segala hal”: Hindari menuntut kesempurnaan dari anak, dan ajarkan anak untuk fokus pada usaha dan pembelajaran.
2. “Tugasmu adalah belajar”: Fokuskan pada kontribusi anak dalam komunitas dan lingkungan, bukan hanya pada prestasi sekolah.
3. “Bagaimana sekolah/kuliahmu?”: Batasi percakapan tentang sekolah/kuliah agar tidak selalu menekankan pada hal tersebut setiap hari.
4. “Bagaimana nilai tugas-tugasmu?”: Tanyakan hal-hal ringan kepada anak untuk mengetahui dinamika sosial dan kesejahteraan mereka.
5. “Ayah/Ibu cuman mau kamu bahagia”: Ajarkan anak untuk menjalani kehidupan yang bermakna dan memiliki tujuan yang lebih luas.
Wallace menekankan pentingnya membantu anak memimpin dengan kekuatan mereka sendiri, memahami apa yang penting bagi mereka, dan bagaimana mereka dapat memberikan dampak positif bagi orang lain. Dengan pendekatan ini, diharapkan anak dapat tumbuh dan berkembang dengan percaya diri dan kesehatan mental yang baik.
