Uni Emirat Arab (UEA) adalah salah satu negara dengan pertumbuhan cepat dari jumlah orang kaya di dunia, meskipun krisis biaya hidup sedang melanda ekonomi global. Orang kaya di UEA semakin cenderung untuk terbang dengan pesawat jet pribadi yang mewah, dengan permintaan untuk layanan ekstra seperti tempat tidur berkualitas tinggi dan makanan dari restoran cepat saji terkenal seperti McDonald’s dan KFC.
CEO Voyex, Lilit Avetikyan, menyatakan bahwa penerbangan dengan pesawat jet pribadi mewah adalah hal yang biasa bagi warga UEA. Biaya perjalanan dengan jet pribadi ini berkisar antara US$50 ribu hingga US$200 ribu per perjalanan. Voyex sebagai broker untuk penerbangan charter pribadi premium memiliki akses ke lebih dari 20 ribu pesawat di seluruh dunia.
Dubai menjadi tempat yang semakin diminati oleh orang kaya untuk tinggal. Sebanyak 6.700 jutawan diperkirakan akan pindah ke UEA pada 2024. Dalam laporan Migrasi Kekayaan Pribadi 2024, Dubai diprediksi akan menarik dua kali lipat jutawan dibandingkan dengan Amerika Serikat. Pasar properti hunian senilai lebih dari US$10 juta di Dubai menjadi yang tersibuk di dunia.
Meskipun minat terhadap pesawat jet pribadi semakin tinggi, negara-negara mulai mengkritik gaya hidup mewah ini karena dampaknya terhadap emisi karbon global. Pesawat jet pribadi dituduh 10 kali lebih intensif dalam menghasilkan karbon daripada pesawat terbang biasa. Meskipun demikian, para pemain industri penerbangan pribadi menyatakan bahwa fokus seharusnya bukan pada pelarangan penerbangan, melainkan pada penggunaan bahan bakar penerbangan berkelanjutan yang lebih ramah lingkungan.
Meskipun ada kritik terhadap dampak lingkungan dari penerbangan pribadi, Avetikyan mengatakan bahwa pengguna pesawat jet pribadi tidak perlu merasa bersalah dan memiliki hak untuk terbang dengan pesawat pribadi. Meskipun pada akhirnya, penting bagi industri penerbangan untuk mempertimbangkan dampak lingkungan dari kegiatan mereka dan mencari solusi yang lebih berkelanjutan.
