Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya mengalami pergerakan yang beragam pada Minggu (2/3/2025) lalu. Kripto jajaran teratas mayoritas kembali ke zona hijau menurut data dari Coinmarketcap. Bitcoin (BTC), kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, menguat 1,22 persen dalam 24 jam terakhir, meskipun masih turun 11,57 persen dalam sepekan. Saat ini, harga Bitcoin berada di level USD 85.426 per koin atau sekitar Rp 1,41 miliar. Ethereum (ETH) masih mengalami pelemahan dengan penurunan 0,73 persen dalam sehari dan 19,17 persen dalam seminggu. Harga ETH saat ini berada di level Rp 36,5 juta per koin.
Selain itu, Binance coin (BNB) menguat 2,88 persen dalam 24 jam terakhir, namun melemah 8,28 persen sepekan dengan harga Rp 9,9 juta per koin. Cardano (ADA) juga kembali ke zona hijau dengan kenaikan 2,21 persen dalam sehari, meskipun masih turun 15,43 persen sepekan ini dengan harga Rp 10.713 per koin. Solana (SOL) mengalami pelemahan dengan penurunan 4,14 persen dalam sehari dan 17,46 persen dalam seminggu. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 2,32 juta per koin.
XRP juga kembali ke zona hijau dengan kenaikan 0,81 persen dalam sehari, namun terkoreksi 14,77 persen sepekan ini. Harga XRP kini dibanderol seharga Rp 35.826 per koin. Dogecoin (DOGE), koin Meme, juga menguat dengan pertumbuhan 0,94 persen dalam satu hari terakhir, meskipun masih turun 16,14 persen sepekan ini dengan harga Rp 3.369 per token.
Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC) pada hari ini sama-sama mengalami pelemahan, dengan masing-masing menguat 0,01 persen. Namun, harga keduanya tetap berada di level USD 1,00. Untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 2,81 triliun atau sekitar Rp 46.589 triliun, mengalami kenaikan sekitar 0,65 persen dalam sehari terakhir.
Penekanan bahwa setiap keputusan investasi berada di tangan pembaca sangat penting. Sebelum membeli dan menjual kripto, disarankan untuk belajar dan menganalisis terlebih dahulu. Liputan6.com menyatakan tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang mungkin timbul dari keputusan investasi.
