Penelitian menemukan bahwa pola makan yang banyak mengandung makanan yang digoreng dapat berdampak negatif pada kesehatan otak, menyebabkan skor memori dan kognisi yang lebih rendah. Sebagai alternatif, disarankan untuk memilih versi makanan yang dipanggang atau dikukus.
Makanan dengan gula tambahan dan gula olahan juga harus dihindari karena dapat menyebabkan kelebihan glukosa di otak, menyebabkan gangguan memori dan berkurangnya plastisitas hipokampus. Makanan gurih yang mengandung gula tambahan tersembunyi, seperti saus pasta, saus tomat, saus salad, dan sup kalengan juga sebaiknya diganti dengan makanan buatan sendiri yang terbuat dari makanan utuh.
Selain itu, makanan olahan seperti sosis, nugget, dan ham berisiko memperpendek telomer, yang berarti meningkatkan risiko terkena penyakit degeneratif di awal kehidupan. Konsumsi pemanis buatan yang tidak memiliki nilai gizi juga harus dihindari karena dapat meningkatkan bakteri usus jahat yang memengaruhi suasana hati secara negatif.
Terakhir, makanan yang dibuat dengan minyak biji-bijian olahan dan industri, yang mengandung banyak asam lemak omega-6, juga sebaiknya dihindari karena dapat menyebabkan peradangan di otak. Disarankan untuk menggunakan minyak zaitun atau minyak kelapa sebagai alternatif saat menumis sayuran atau memanggang ikan atau daging.
Dengan menghindari konsumsi makanan-makanan tersebut secara teratur, Anda dapat menjaga kesehatan otak dan memastikan daya ingat dan fokus tetap tajam.