
Generasi Z, yang dikenal dengan sikap fleksibel dan mencari keseimbangan hidup, mulai menciptakan tren karier baru yang dikenal sebagai career minimalism. Mereka tidak lagi melihat naik jabatan sebagai satu-satunya tolok ukur kesuksesan, namun lebih fokus pada stabilitas finansial dan menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Career minimalism adalah pendekatan di mana individu lebih memilih peran atau perusahaan yang sejalan dengan nilai pribadi daripada menaiki tangga karier secara linear.
Generasi Z cenderung menolak gaya kepemimpinan otoriter dan jam kerja yang ketat, mereka lebih memilih lingkungan kerja yang fleksibel. Data dari Glassdoor menunjukkan bahwa sebagian besar Gen Z tidak terlalu tertarik pada jabatan manajerial jika tidak disertai manfaat lain, seperti peningkatan pendapatan. Sebagai solusi untuk meningkatkan pendapatan, Generasi Z banyak yang memilih side hustle sebagai wadah ekspresi dan pendapatan tambahan.
Pekerjaan sampingan bagi Gen Z bukan hanya sekadar cara untuk menambah penghasilan, tetapi juga sebagai bentuk ekspresi passion dan kreativitas. Melalui side hustle, mereka dapat mengeksplorasi minat, memperluas jaringan, dan menjaga identitas personal yang mungkin tidak terungkap melalui pekerjaan utama. Sebagai generasi yang mementingkan keseimbangan hidup dan ekspresi diri, Generasi Z membawa angin segar dalam dunia karier dengan konsep career minimalism.