Ratusan lampion berbagai bentuk dan warna mempercantik malam di Kota Banyuwangi. Mereka dibawa oleh ratusan pramuka dari 29 Gugus Sekolah tingkat SD dan SMP di Banyuwangi. Acara ini merupakan bagian dari peringatan Hari Pramuka ke-63 sekaligus menyambut HUT ke-79 Kemerdekaan RI.
Jalan-jalan dipenuhi berbagai bentuk lampion, mulai dari bentuk omprog gandrung, makanan khas Banyuwangi, kapal, lambang negara, barong, hingga berbagai bentuk lampion lainnya. Pawai ini menarik ribuan warga yang memadati jalur pawai dari Jalan Ahmad Yani, Simpang Lima, Jalan DR. Soetomo, hingga Taman Blambangan.
Wisatawan asal Selandia Baru, Robert Whittaker, menyatakan kagum dengan Pawai Lampion ini dan menyebut bahwa festival serupa sulit dilakukan di negaranya. Karnaval ini juga memberi berkah bagi pelaku usaha mikro dan kecil serta warga sekitar dengan adanya pedagang UMK mulai dari asongan, makanan, mainan anak-anak, minuman, dan lainnya berseliweran di sepanjang rute pawai.
Para pedagang seperti Inggrid (42) yang menjual gorengan dan minuman merasakan lonjakan omset hingga jutaan rupiah karena ramainya acara. Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyambut baik kegiatan ini sebagai upaya pelestarian budaya lokal. Dia menggarisbawahi pentingnya menumbuhkan sifat peduli pada lingkungan di kalangan anggota pramuka untuk membantu menyelesaikan masalah sosial.
