Tulisan ini disusun oleh Prabowo Subianto dan diambil dari bukunya Paradoks Indonesia dan Solusinya. Dia mengungkapkan keprihatinan tentang kondisi demokrasi di Indonesia yang rentan dikuasai oleh pemodal dengan memberikan sogokan dan uang kepada pemimpin terpilih. Menurutnya, hal ini telah merusak moral dan mental setiap unsur masyarakat dan kepemimpinan di Indonesia. Prabowo Subianto juga menyoroti tentang biaya yang sangat besar dalam demokrasi liberal yang ada saat ini, hal ini membuat pemimpin dan pejabat banyak yang taat kepada uang, bukan taat kepada Undang-Undang Dasar dan kepentingan bangsa.
Dia menekankan bahwa demokrasi sekarang adalah demokrasi yang punya uang, dan hal ini membahayakan demokrasi Indonesia karena mengakibatkan mereka yang memiliki dan menguasai uang juga menguasai kedaulatan politik Indonesia. Prabowo Subianto juga mengkritik tentang pemilihan kepala desa yang memerlukan biaya yang sangat besar, bahkan ada desa yang calon kepala desanya keluar hingga Rp. 1 miliar hanya untuk menjamu pemilih di rumahnya. Dia merasa bahwa demokrasi sekarang dapat merusak negara jika uang yang memegang kendali.
Terkait dengan pemimpin yang tidak bisa dibeli, Prabowo Subianto menegaskan bahwa politisi yang tidak dapat dibeli akan selalu menjadi ancaman bagi pemodal besar, dan mereka akan diusir dan disingkirkan dari gelanggang politik nasional. Dia juga mengingatkan agar setiap kader bangsa, di partai manapun yang nasionalis dan cinta tanah air, agar selalu waspada dan tidak tersingkir karena upaya pengambilalihan kasar karena uang.