Pada tahun 2022, Institut Standar dan Teknologi Nasional (NIST) mengumumkan standar federal pertama untuk enkripsi yang tahan terhadap serangan kuantum. Perusahaan seperti IBM dan Microsoft juga telah mulai menerapkan algoritma keamanan yang aman dari ancaman kuantum dalam sistem dan produk mereka. Hal ini menunjukkan upaya industri dalam mengantisipasi potensi serangan kuantum di masa depan.
Komunitas pengembang Bitcoin juga tidak tinggal diam. Mereka sadar akan potensi ancaman serangan kuantum terhadap sistem dan telah mempersiapkan langkah-langkah untuk mengatasi masalah ini. Sebelum komputer kuantum benar-benar menjadi ancaman, alternatif yang lebih aman dari serangan kuantum sedang dipersiapkan untuk menggantikan fungsi enkripsi lama.
Dalam hal pembaruan Bitcoin, pembaharuan hanya bisa terjadi jika didukung oleh mayoritas jaringan. Proses pembaruan mengikuti prosedur yang ketat, mulai dari perencanaan, pengembangan, pengujian, hingga pemasangan. Komunitas Bitcoin sangat menjaga kestabilan dan nilai aset digital ini, dengan prinsip tidak akan menyetujui perubahan yang merugikan mereka.
Meskipun ada kemungkinan serangan 51%, di mana seseorang menguasai lebih dari separuh daya penambangan Bitcoin global, tetapi hal ini dianggap hampir mustahil dilakukan. Kompleksitas sistem dan keterlibatan banyak pihak membuat serangan semacam itu sulit terjadi. Selain itu, batas 21 juta Bitcoin tetap sebagai prinsip utama yang tidak akan dirubah, mengingat kemungkinan dampak negatif yang dapat merugikan seluruh komunitas Bitcoin.